festival+detik+jawara+kelas+jurnalistik+dan+seo
Kelas Workshop Jurnalisme Warga dan SEO

Dalam gelaran Festival Detika Jawara, Saya berkesempatan berbagai cerita mengenai Jurnalisme Warga. Teori tentang ini sebenarnya pemahaman saya tidaklah terlalu dalam. Selama ini yang saya tahu adalah bagaimana masyarakat yang semula menjadi konsumen informasi, bisa menjadi pembuat informasi melalui media-media online yang tersedia baik yang gratis maupun berbayar. Melalui jurnalisme warga inilah masyarakat bisa turut berpartisipasi dalam pengawasan pembangunan maupun tampil sebagai objek sekaligus sebagai subjek dalam sebuah artikel berita.

Benar, dengan adanya Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 siapapun kini dapat menjadi pencipta berita. Selain hal tersebut, ini juga didudukung oleh platform teknologi Web 2.0 yang memungkinkan masyarakat pengguna internet tidak lagi hanya sebagai penikmat informasi tetapi juga bisa berkreasi menciptakan sebuah informasi yang bermanfaat bagi para pengguna internet lainnya. Hal itu disampaikan pemateri dalam pemaparan Jurnalisme Warga.

Jurnalisme warga tidak melulu tentang informasi yang tertuang dalam blog atau website saja tetapi juga dapat berupa rekaman video di Youtube, foto-foto di instagram, informasi-informasi singkat yang dipublikasikan melalui media Twitter atau update status di Facebook. Masing-masing memiliki peranan dalam penyebaran informasi melalui media online ini. Sebagai contoh adalah informasi seputar Banjir yang melanda Pemalang awal 2014 lalu yang ramai diinfokan melalui akun-akun twitter warga Pemalang yang kemudian disebarluaskan oleh akun Kabar Pemalang baik di Twitter, Web maupun melaui Fan Page-nya.

kabar+pemalang+festival+detik+jawara
Sesi Seminar Pak Onno W. Purbo

Selain mendapatkan materi mengenai Jurnalisme Warga, para peserta di Ruang RCC1 Hotel Regina juga dibekali dengan pengetahuan teknik bagaimana agar artikel yang ditulis dapat bercokol di halaman pertama Serach Enghine Google. Erni Sulistiowati yang juga anggota Relawan TIK Pemalang mengajarkan kepada para peserta tentang teknik Search Enghine Optimation (SEO) setelah materi Jurnalisme Warga.

Dalam workshop ini, para peserta diberikan pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan para pembicara. Panitia Festival Detik Jawara telah menyiapkan beberapa merchandise yang dibagikan kepada para peserta yang berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan panitia. Tiga orang beruntung mendapatkan paket merchandise dari Biznet dan Satu orang yang beruntung mendapatkan satu voucher tiket rafting di PS Rafting.

Dalam gelaran Festival Detik Jawara ini Relawan TIK Pemalang bersama Grombyang OS, Mitra Bersama Foundation dan Bapermas KB Kab. Pemalang menggelar 3 sesi seminar dan empat kelas workshop. Dalam sesi seminar, dihadirkan tiga narasumber antara lain : Onno W. Purbo mengenai seputar pemanfaatan Jaringan MESH untuk perdesaan, Helmi Budiprasetio mengenai Jurnalistik untuk perdesaan dan Setia Pambudi yang merupakan Kades Jebed Utara tentang pemanfaatan TIK untuk desa. Sedangkan untuk sesi workshop dibagi menjadi empat kelas yakni kelas Sistem Informasi Desa dan Kawasan Pemalang (Sidekem) di ruang Lingga 1, Kelas Remaster Sistem Operasi di ruang Lingga 2, Kelas VOIP di ruang Levanda dan Kelas Jurnalisme Warga sekaligus SEO di ruang RCC1. Kegiatan Festival Detik Jawa ini dihadiri lebih dari 300 orang peserta baik dari perangkat desa, pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.

Tujuan digelarnya kegiatan ini adalah untuk mengenalkan TIK yang dapat diterapkan di perdesaan khususnya bagi desa-desa yang belum dijangkau oleh jaringan kabel dari provider. Tujuan lain adalah untuk mengajak para peserta agar turut serta dalam pengkayaan informasi khususnya konten-konten lokal melalui jurnalisme warga. Terkait dengan peluncuran Grombyang OS versi 2.0 sendiri bertujuan untuk mengajak masyarakat menggunakan sistem operasi dan aplikasi yang legal dan open source yang mana para pengembangnya adalah sebagian dari pemuda-pemuda Pemalang.

photo by @babeh_helmi